Rabu, 30 Desember 2009

TAHUN BARU

Yang betul itu kita perlu MERENUNGI AKHIR TAHUN,
bukan merayakan tahun baru..

Kita harus menyambut kedatangan tahun baru ini dengan lebih banyak instrospeksi diri dan memperbaiki diri..
Bukan penyambutan yang diisi dengan hura-hura,
melainkan perenungan dan pertaubatan kita yang harus menjadi pengisi dalam menyambut awal tahun baru ini..

Di penghujung tahun 2009 dan memasuki awal tahun 2010,
bencana demi bencana telah menimpa saudara-saudara kita di berbagai daerah..
Banjir yang menenggelamkan beberapa wilayah serta tanah longsor dan gempa yang menelan puluhan nyawa telah mencengangkan kita kembali..

Rasanya seperti sebuah kebiasaan yang harus terjadi di setiap penghujung tahun kita disuguhi dengan beragam bencana yang terus menimpa..
Kalau kita telusuri kembali akhir tahun yang lalu,
bencana yang menerpa dunia transportasi secara beruntun telah menjadikan kita seolah putus asa dengan keadaan..
Lalu,
di tahun sebelumnya juga demikian,
gempa dan tanah longsor serta beberapa bencana lainnya juga menimpa saudara kita di penghujung tahun..
Dan yang paling mencengangkan adalah ketika tsunami menerjang Aceh dan Nias pada penghujung 2004..

Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un..

Di penghujung tahun 2009 inipun,
30 Desember 2009 pukul 18.47,
kita dikagetkan oleh berita duka cita atas meninggal dunianya mantan presiden Republik Indonesia,
K.H. Abdurrahman Wahid (GUS DUR)..
Semoga beliau diampuni dan diterima di sisi-Nya..

Sungguh!
Ini merupakan peringatan yang ke sekian kali dari Allah SWT kepada kita..

Bahwa DATANGNYA KEMATIAN itu TIDAK ADA SEORANG PUN YANG MENGETAHUINYA..
Kecuali Allah Yang Maha Tahu..

Untuk itulah,
sudah sepatutnya di penghujung tahun ini kita harus mempersiapkan diri sematang mungkin untuk menghadapi tantangan ke depan agar semua menjadi lebih baik..

Semoga dengan awal yang baik akan menjadikan akhir yang baik pula..
Luruskan dan mantapkan niat kita masing-masing untuk berbuat lebih baik dari amal yang telah kita kerjakan di tahun sebelumnya.. copy from yahoo